Memulai Investasi Saham di Tengah Krisis

Radio Mahasiswa Unpad
3 min readAug 30, 2020

--

Ditulis oleh: Mutracks Rita

Sebagian dari kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah investasi saham. Dengan menyisihkan sejumlah uang untuk diinvestasikan ke sebuah perusahaan, kamu akan bisa menikmati hasilnya saat investasimu berhasil. Selain investasi saham, ada pula jenis investasi lain seperti emas, deposito, dan obligasi.

Di tengah pandemi yang sedang melanda dunia, sebagian orang bertanya-tanya apakah investasi saham di tengah krisis ini bisa berhasil? Pemberitaan mengenai situasi ekonomi Indonesia yang mengalami resesi turut menambah keraguan sebagian masyarakat yang ingin mulai berinvestasi.

Selaras dengan hal ini, Marco Kawet selaku kepala bursa efek Jakarta dalam acara National Invesment Fair 2020 (29/8) mengatakan jika pelemahan ekonomi ini bersifat global. Faktor penyebabnya pun bermacam-macam. Selain pandemi yang melanda seluruh dunia, pemilihan Presiden Amerika yang akan segera berlangsung pun turut memengaruhi kestabilan ekonomi dunia. Belum lagi keluarnya Inggris dari Britania Raya (Brexit) dan perang harga minyak turut menjadi faktor lain pelemahan ekonomi dunia.

Terlepas dari itu semua, Marco mengatakan kalau sebenarnya investasi di kala pandemi dapat dilihat dari dua perspektif. Ada yang menganggapnya sebagai krisis, ada juga yang menganggapnya sebagai peluang atau momentum bagus untuk mulai berinvestasi. Investasi yang tinggi akan membantu negara meningkatkan pendapatan nasional. Bahkan, investasi bisa menjadi back up emergency ketika dilanda krisis seperti sekarang. Marco menganalogikan orang yang berinvestasi layaknya sebuah kaktus.

“Meski di tengah ketandusan, kaktus bisa tetap bertahan dengan memanfaatkan akarnya yang sudah menjalar kemana-mana sehingga dapat menyimpan pasokan air di tubuhnya dan tetap bertahan meski dilanda kekeringan,” katanya.

Dalam investasi saham, benefit dan jangka waktu yang ditawarkan pun sangat beragam. Calon investor dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan. Contohnya ada saham LQ 45 dengan jangka waktu pendek, IDX Growth 30 untuk jangka panjang, IDX HIDIV 20 dengan deviden tinggi, dan Jakarta Islamic Index untuk kamu yang ingin melakukan investasi dengan mode syariah.

Selain itu, berikut adalah 5 hal mengapa saham layak untuk diinvestasikan.

Marco juga memberikan beberapa tips saat akan memulai investasi saham di Pasar Modal. Calon investor haruslah menentukan batas investasi sesuai dengan kemampuannya. Memahami tujuan investasi, mengenali profil risiko pribadi, mempelajari alternatif investasi yang ada, dan menentukan strategi investasi juga perlu diperhatikan. Selain itu kamu harus update berita untuk mengetahui situasi perekonomian yang terjadi di sekelilingmu. Jika merasa belum cukup mampu untuk memahaminya, kamu juga bisa memanfaatkan jasa profesional supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

--

--